Skip to main content

(Tetap) Mencintai Mantan

Anti Kesuma
Mantan: bekas (pemangku jabatan, kedudukan, dan sebagainya)

Mencomot kata ‘dan sebagainya’ pada definisi di atas, tulisan ini menemukan sandaran bahu untuk merebah di makna tersebut. Artinya, mantan itu bukan hanya tentang milik Anda (baca: kekasih) yang sekarang menjadi milik orang lain, atau mungkin masih belum termiliki siapapun. Dan meski sebab belum termiliki siapapun itu, Anda tidak perlu mendadak baper, apalagi ngarep lagi. Just be happy dengan kenyataan saat ini. Dont worry, selama belum ada janur kuning dan bendera kuning, maka lampu kuning masih bisa jadi lampu hijau.

(Tetap) mencintai mantan bukan semata-mata tema yang ingin mencuri gelitik pembaca, tapi lebih pada keinginan membumikan hal sederhana yang mungkin bermakna raksasa dalam kehidupan berorganisasi. Pemilihan judul ini mengingatkan penulis pada peribahasa ‘Habis Manis Sepah Dibuang’ yang artinya kurang lebih adalah menyia-nyiakan setelah memperoleh keuntungan darinya. Bisa sesuatu ataupun seseorang. Ini sebuah perilaku yang banyak dikecam, kejam!

Antonim dari perilaku di atas adalah rasa menghargai. Sekecil ataupun sesederhana apapun karya baik seseorang, sudah semestinya kita ringan hati memberi apresiasi. Karena segala bentuk prestasi memerlukan perjuangan. Seperti cinta dan kasih sayang yang memiliki perjuangan yang berbeda-beda, eaaa…

 Organisasi yang sehat adalah organisasi yang di dalamnya berisi orang-orang yang senang dan bahagia dalam bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan organisasi. Alat kebahagiaan itu bernama empati atau lebih populer dimaknai sebagai sikap peduli. Bayangkan jika seluruh anggota organisasi memiliki kepedulian bersama, tidak terbang tinggi sendiri atau merendahkan eksistensi anggota lainnya?!

Roda organisasi tersebut akan dinamis berputar, melaju pesat dan kondusif lingkungan fisik dan nonfisiknya karena minim konflik kepentingan. Semua fokus pada pencapaian kebaikan bersama.

(Tetap) mencintai mantan sebagai wujud nyata kepedulian dalam bentuk rasa terima kasih atas pemberian baik yang telah diperbuat seseorang ataupun sekelompok orang. Misal menghormati rekan-rekan atau pimpinan yang sudah purna tugas atau mutasi ke tempat lain dengan menghargai hasil karya baik yang pernah dibuat mereka, ataupun dengan terus melanggengkan silaturahmi diantara seluruh anggota organisasi yang meski sudah pensiun.

  • Dari mantan, kita belajar tentang pembaharuan
  • Dari mantan, kita sadar pernah menjadi bagian dari sebuah kesatuan
  • Dari mantan, kita menemukan langkah perbaikan
  • Dari mantan, kita naik kelas
  • Sebab adanya mantan, kita mengenal kata ‘move on’ untuk mencapai hari esok yang lebih baik dari hari kemarin.
Shed a tear ‘cause i’m missin’ you
I’m still alright to smile
Bee, i think about you every day now
Was a time when i wasn’t sure
But you set my mind at ease
There’s no doubt you’re in my heart now…
Patience-GnR

Birru in memoriam, 1974-2019

‘Sahabat adalah keluarga tak sedarah’

Popular posts from this blog

Mengawal bonus demografi Indonesia

Menurut prediksi komposisi penduduk atau lebih dikenal dengan istilah demografi, sejak tahun 2012 hingga tahun 2031, Indonesia akan menikmati bonus demografi, yaitu kondisi kependudukan yang menguntungkan karena memiliki banyak penduduk usia produktif. Secara matematis, kondisi bonus demografi dinyatakan hadir ketika perbandingan antara penduduk usia produktif (pemuda) dan penduduk usia tidak produktif (anak-anak atau manula) di bawah 50 persen. Jika semua usia produktif itu bekerja dan berpenghasilan, pendapatan bersama seluruh penduduk di sebuah negara akan jauh lebih besar dibandingkan dengan belanja pengeluarannya. Oleh karena itu, banyak negara kemudian menjadi kaya dan sejahtera karena bonus demografi. Contoh negera yang sejahtera karena bonus demografi adalah Korea Selatan dan Jepang. Puncak bonus demografi Indonesia diperkirakan terjadi pada tahun 2028−2031. Jumlah angkatan kerja (15−64 tahun) pada tahun 2020-2030 akan mencapai 70%, sedangkan sisanya, 30%, adalah penduduk ya

Definitions of Love

The definition of love is the subject of considerable debate, enduring speculation and thoughtful introspection. The difficulty of finding a universal definition for love is typically tackled by classifying it into types, such as passionate love, romantic love, and committed love. These types of love can often be generalized into a level of sexual attraction. In common use, love has two primary meanings, the first being an indication of adoration for another person or thing, and the second being a state of relational status. Love is an act of identifying with a person or thing, capable of even including oneself (cf. narcissism; reverence). Dictionaries tend to define love as deep affection or fondness.[1] In colloquial use, according to polled opinion, the most favored definitions of love involve altruism, selflessness, friendship, union, family, and bonding or connecting with another.[6] Thomas Jay Oord has defined love in various scholarly publications as acting intentionally, in sym

Membangkitkan Literasi Lokal

Penulis: Sofie Dewayani , Ketua Yayasan Litara, Anggota Satgas Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud Bungai ingin seperti Kak Putir, bisa menganyam tikar tapi Kak Putir tak mau mengajari. Bungai ingin seperti Kak Putir, punya banyak teman. Bungai ingin ikut bermain Basam bersama, tapi Bungai hanya boleh melihat saja. Diam-diam Bungai mengikuti Kak Putir ke sanggar. Bungai meniru gerakan Kak Putir menari. “Bungai! Anak laki-laki tak boleh menari tarian Bahalai,” kata Kak Putir. Bungai melihat dan menirukan orang menari Mandau. Hore! Ternyata ada tarian yang cocok untuk Bungai. Bungai dan Kak Putir menari bersama. Mereka bisa menari Manasai bersama-sama. GURU-GURU SD dari Kabupaten Pulang Pisau, Kotawaringin, dan beberapa kabupaten lain di Kalimantan Tengah itu takjub akan lontaran ide-ide tentang kekayaan budaya lokal yang dapat mereka tuangkan saat mengadaptasi buku cerita anak Ketika Gilang Ingin seperti Kak Sita, yang berlatar budaya Jawa. Karya guru-guru ini menampilkan tokoh ce